Tiga Desainer Muda Telkom



Pada tanggal 27 september 2016 Fashion Communication STDI dan The Impossible Project Team mengadakan Sharing Session. Team ini beranggotakan enam orang yaitu Maradita Sutantio dan Fairus Shinta selaku dosen stdi dan Agnesa Samudra, Josiah Wakerwa, Anisa Wening, dan Sitti Fadhila selaku mahasiswa stdi jurusan fashion. Acara Sharing Session ini diselenggarakan untuk pertama kalinya. Acara Sharing Session ditujukan untuk umum sehingga tidak tertutup untuk kalangan mahasiswa manapun. Dalam kegiatan Sharing Session dihadiri oleh beberapa pihak dosen STDI, mahasisw  jurusan fashion dan beberapa mahasiswa dari kampus lain.

Acara Sharing Session dimulai dengan pembukaan dari Sitti Fadila sebagai  pembawa acara dan dilanjutkan oleh Fairus Shinta sebagai pembawa acara kedua dengan memperkenalkan tiga orang desainer muda lulusan dari universitas Telkom dengan tujuan mempersentasikan tentang tugas akhir mereka. Pada acara Sharing Session tiga desainer muda ini memperkenalkan profile diri mereka secara singkat. Desainer pertama yaitu bernama M.Ricky Barman, Ricky Barman adalah seorang desainer  fashion mahasiswa telkom yang baru lulus pada tahun 2016. Selain menjadi seorang desainer, Ricky juga berprovesi sebagai asisten desainer. Desainer kedua bernama Rahmadina Putri Apriliza, Putri juga seorang desainer fashion yang menempuh pendidikan S1 di universitas Telkom yang baru lulus tahun 2016. Desainer terakhir bernama Dwi Astiti, Dwi Astiti adalah seorang desainer fashion yang menempuh pendidikan S1 di universitas Telkom dan lulus pada tahun 2016.
Sharing pertama dalam acara Sharing Sessio  ini dilakukan oleh M.Ricky Barman. Desainer ini menjelaskan tentang tugas akhirnya yang mengambil konsep haute couture. Dalam tugas akhirnya Ricky Barman mencari inspirasi hingga ke Bali. Saat dia pergi ke Bali dia melihat limbah kerang di pinggiran pantai dan saat itulah ia mulai terinspirasi untuk membuat tugas akhirnya dengan material dari kerang. Dalam tugas akhirnya Ricky Barman membuat tiga gaun malam yang dikombinasikan dengan material kerang di bagian leher hingga kedada, selain itu desainer ini juga membuat aksesoris kalung dari material kerang.

Sharing kedua dilanjutkan oleh Rahmadina Putri Apriliza. Desainer ini menjelaskan tentang tugas akhirnya yang kategori Ready To Wear dengan mengambil kosep hitam dengan cara mind mapping, riset dan bereksperimen. Dalam mengerjakan tugas akhirnya rahmadina pernah mengalami kegagalan, karena ia berfikir ia belum mendapatkan feel dalam bajunya. Pertama kali Rahmadina mencoba membuat Illustrasi Lettering menggunakan teknik digital dan itu gagal. Akhirnya ia mencoba mengganti dengan mengambil bahan lain dan mencoba mebuat Illustrasi Lettering dengan tulisan tangannya sendiri. Rahmadina membuat enam buah baju untuk tugas akhirnya.   
Sharing ketiga dalam acara Sharing Sessio dilakukan oleh Dwi Astiti. Dalam tugas akhirnya Dwi Astti mengambil konsep Ready To Wear. Dwi Astiti membuat tujuh buah baju yang mengangkat konsep Sporty dengan material scuba yang terinspirasi dari seminar trend for casting dan digabungkan dengan konsep Ready To Wear. Ia juga mengambil konsep tabrak warna dalam pembuatan bajunya. Dalam acara ini juga beberapa mahasiwa melakukan seksi Tanya jawab kepada ketiga desainer.

Manfaat yang saya dapat dari acara Sharing Session ini menambah wawasan saya tentang dunia fashion, mendapat pedoman dalam melakukan tugas akhir, dan sarana bersosialisasi. Kesimpulan dari Sharing Sesiion ini kita bisa mencoba mendaur ulang segala sesuatu yang tidak dipakai untuk kita jadikan inspirasi dan material, kita juga harus berani mencoba kembali ketika kita mengalami kegagalan dalam membuat tugas kita. Untuk Sharing Session selanjutnya sebaiknya lebih tepat waktu. Dalam penutupan sharing session ini desainer memberikan kata-kata seperti kalau diri kita sukses jangan sombong dan segala kerja keras yang kita lakukan tidak akan pernah membohongi hasil.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer